Pada pembahasan kali ini akan mengulas tentanh contoh makalah kelistrikan dari per sub bagian, dibawah ini beberapa bagian dari makalah yaitu :
Intisari
Bagian besar dan bagian terpenting dari suatu sistem tenaga listrik adalah sebuah pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa generator yang digerakkan dengan tenaga gas, tenaga air, tenaga diesel dan lain sebagainya. Apabila suatu sistem pembangkit terjadi gangguan maka seluruh sistem tenaga listrik akan terhenti pengoperasiannya, pada kesempatan kali ini akan membahas contoh makalah kelistrikan tentang generator dc penguat sendiri.
Intisari
Bagian besar dan bagian terpenting dari suatu sistem tenaga listrik adalah sebuah pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa generator yang digerakkan dengan tenaga gas, tenaga air, tenaga diesel dan lain sebagainya. Apabila suatu sistem pembangkit terjadi gangguan maka seluruh sistem tenaga listrik akan terhenti pengoperasiannya, pada kesempatan kali ini akan membahas contoh makalah kelistrikan tentang generator dc penguat sendiri.
Pendahuluan
Generator merupakan sebuah perangkat alat listrik dinamis
yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip
kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic
yaitu bila suatu konduktor digerakan dalam medan magnet, maka akan
membangkitkan GGL. Generator
dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik
(AC). Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan
di dalam medan magnet yang tetap. Generator AC sering disebut
alternator arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik yang pada contoh makalah kelistrikan ini tidak dibahas secara mendetail hanya untuk materi pembuka sebagai pengantar ke materi pokok.
Ciri
generator AC menggunakan cincin ganda sedangkan Generator
arus DC yaitu arus yang dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC
menggunakan cincin belah (komutator). Jadi generator AC dapat diubah menjadi
generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator.
Bagian stator terdiri dari Rangka motor, Belitan stator, Sikat arang, Bearing, Terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari Komutator, Belitan rotor, Kipas rotor, Rotor, Poros rotor.
Bagian yang harus
menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodik / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang
yang menempel serbuk arang yang mengisi celah celah komutator , bisa menggunakan amplas
halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Generator tipe penguat bebas atau terpisah adalah generator yang
lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik dan tidak tergantung dari mesin tersebut. Tegangan yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan fluksi (Rf) akan menghasilkan arus
fluksi (If) dan menimbulkan fluks
pada kedua kutub maka tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator tersebut.
Pada
generator seri dimana lilitan penguat magnitnya disambung seri dengan lilitan jangkar Jumlah lilitan penguat magnitnya
lebih sedikit, namun luas penampangnya besar. Hal ini
bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rs) kecil.
Kumparan penguat magnitnya dihubung seri dengan kumparan jangkarnya, sehingga kumparan medannya mendapat
penguatan tetapi apabila terdapat arus bebannya, itu sebabnya generator seri selalu terkopel dengan
bebannya, dengan demikian maka
tegangan terminal akan muncul di
tiap-tiap kutubnya.
Generator Shunt
Generator shunt memiliki lilitan penguat magnitnya yang disambung parallel dengan lilitan jangkar.
Jumlah lilitan penguat magnit banyak, namun luas penampang kawatnya kecil. Hal
ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar.
Generator Kompon
Generator
kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada karena
tahanan kumparan seri kecil, sehingga penurunan tegangan pada kumparan ini ditinjau dari
tegangan terminal yang kecil sekali serta terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga
kumparan seri ini membantu kumparan shunt yakni MMF-nya searah. Bila generator
ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan
kompon bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut
kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator
khusus seperti untuk mesin las.
Dalam hubungan kompon bantu
yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang
untuk memberikan kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di
jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan
diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu.
Besar
gaya gerak listrik pada generator dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain yaitu kecepatan putaran, jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluks,
banyaknya fluks magnet yang dihasilkan oleh medan magnet, dan banyaknya jumlah
kutub. Dengan
memperbanyak atau menambah komponen yang telah disebutkan maka generator
tersebut akan bertambah besar pula gaya gerak listrik. Karena gaya gerak
listrik mempengaruhi kuat lemahnya daya yang dibangkitkan.
Generator dc penguat sendiri tipe seri
Konstruksi Generator DC Seri
Contoh makalah ini akan membahas lebih spesifik tentang generator seri yaitu sesifikasi generator DC dalam masing-masing
jenis eksitasinya maupun tipenya tidak mempunyai bentuk fisik yang jauh
berbeda, namun yang membedakan ialah rangkaian kelistrikannya, generator DC ini dibuat
Generator
DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian
untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus
diganti secara periodik / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran
sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Apabila
ditinjau dari rangkaian kelistrikannya Generator DC seri pada
lilitan penguat magnitnya disambung seri dengan lilitan jangkar dan jumlah
dari lilitan penguat magnitnya
lebih sedikit, namun luas penampangnya besar hal ini
bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rs) kecil.
Dimana Rf sebagai lilitan penguat magnit, dan Ra sebagai tahanan jangkarnya (berupa lilitan jangkar) dan hubungan diantara kedua komponen tersebut tersambung seri.
Cara Kerja Generator DC Seri
Pembangkitan
tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara antara lain
yaitu dengan menggunakan cicin seret yang akan
menghasilkan tegangan induksi bolak-balik serta dengan menggunakan komutator
sehingga menghasilkan tegangan DC.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan
magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada
rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi, tetapi pada generator seri kumparan
penguat magnitnya dihubung seri dengan kumparan jangkarnya, sehingga kumparan medannya mendapat
penguatan tetapi namun hal itu terjadi apabila terdapat arus bebannya,
itu sebabnya generator seri selalu terkopel dengan bebannya, dengan demikian maka tegangan terminal akan muncul di tiap-tiap kutubnya.
Teganan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2.4
(a) dan (c) pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum
oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 3.2.(b),
akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan
medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.
Jika ujung belitan
rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret) maka dihasilkan
listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor
dihubungkan dengan komutator satu cincin dengan dua belahan atau komutator, maka dihasilkan
listrik DC dengan dua gelombang positip.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan
suatu tegangn induksi yaitu, tegangan induksi bolak-balik. Komutator sendiri
berfungsi sebagai penyearah tegangan AC. Besar
tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC sebanding dengan banyaknya
putaran dan besarnya suatu arus eksitasi (penguat medan).
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi
pada generator ialah Percobaan Faraday. Percobaan Faraday membuktikan bahwa
pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya
yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.Terdapat 3 pokok yang terkait mengenai
GGL Induksi, yaitu :
1. Adanya flux
magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2. Adanya kawat
penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.
3. Adanya
perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.
Prinsip kerja generator DC menurut hukum Faraday :
e = - N df/ dt
Dimana : N = Jumlah Lilitan
f = Fluksi Magnet
e = Tegangan Imbas, GGL
Dengan kata lain, apabila suatu konduktor memotong
garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam
konduktor itu.
GGL dapat dibangkitkan oleh generator seri dengan beberapa syarat, yaitu :
Mempunyai konduktor (hantaran kawat)
Mempunyai
medan magnetMempunyai konduktor (hantaran kawat)
Terdapat gerak atau putaran dari konduktor dalam medan, atau terdapat fluksi yang berubah memtong konduktor tersebut.
Terhubung langsung ke bebannya
sehingga akan timbul arus beban yang mengakibatkan terjadi penguatan pada
kumparan magnitnya.
Karakteristik Generator DC Seri
Generator seri ini memiliki
kumparan medan penguat eksitasi yang dihubung secara seri dengan lilitan
jangkarnya maka dari hal tersebut generator ini memiliki beberapa karakteristik
yang kadang tidak di miliki pada generator jenis lainnya adapun beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh generator seri yaitu terletak pada rangkaian
kelistrikannya. Spesifikasi kawat yang
dipakai untuk kumparan penguat eksitasi medan magnit lebih sedikit dibandingkan
lilitan jangkarnya namun luas penampangnya besar hal ini bertujuan agar
hambatan lilitan penguatnya (Rf/Rs) kecil.
Dari rangkaian kelistrikan pada Gambar 2.6 maka dapat diperoleh rumus
secara matematis :
Vt = Ia . Ra
Ea = Ia (Ra + Rf) + Vf
Dengan keterangan sebagai berikut :
Ea = Tegangan yang dibangkitkan
generator
Vt = Tegangan pada terminal output
beban
Vf = Tegangan Pada kumparan seri
Ra = Tahanan Jangkar
Rf = Tahanan kumparan seri
Ia = Arus Jangkar
Dari analisa sebelumnya GGL Induksi generator seri akan timbul apabila
adanya aliran arus jangkar ke suatu beban, dari hal itu serta diperoleh rumusan
secara matematis diatas di ketahui bahwa apabila arus beban naik maka tegangan
yang dibangkitkan oleh generator seri nilainya ikut bertambah pula.
Generator seri mempunyai karakteristik luar sama persis dengan generator penguat terpisah pada saat terjadi beban nol atau tanpa beban, namun apabila generator seri tersebut tidak terhubung langsung dengan beban mengakibatkan tidak timbulnya GGL Induksi yang dibangkitkan.
Oleh karena itu generator seri mempunyai kelemahan yaitu tegangan output yang dihasilkan oleh generator tidak stabil nilainya (karena beban yang disuplai oleh generator akan berubah-ubah nilainya setiap saat tergantung pada penggunaanya) sehingga menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan tidak stabil pula nilainya. Akan tetapi generator seri mempunyai daya output yang paling besar dari pada jenis generator lainnya.
Generator seri mempunyai karakteristik luar sama persis dengan generator penguat terpisah pada saat terjadi beban nol atau tanpa beban, namun apabila generator seri tersebut tidak terhubung langsung dengan beban mengakibatkan tidak timbulnya GGL Induksi yang dibangkitkan.
Oleh karena itu generator seri mempunyai kelemahan yaitu tegangan output yang dihasilkan oleh generator tidak stabil nilainya (karena beban yang disuplai oleh generator akan berubah-ubah nilainya setiap saat tergantung pada penggunaanya) sehingga menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan tidak stabil pula nilainya. Akan tetapi generator seri mempunyai daya output yang paling besar dari pada jenis generator lainnya.
Kesimpulan
(Penutup)
Generator merupakan
seperangkat alat listrik yang mengubah energi mekanis menjadi listrik listrik. Pada Generator DC,
fluksi medan dihasilkan oleh rangkaian medan yang terdapat pada generator itu
sendiri. Sehingga arus kemagnitannya dipengaruhi oleh nilai-nilai tegangan dan
arus yang terdapat pada generator. Namun pada genertor seri harus dihubungkan
langsung ke bebannya dengan hal tersebut maka GGL Induksi generator akan dapat
dibangkitkan.
Pada
Generator DC tipe seri ini memiliki beberapa karakteristik antara lain tegangan
output yang dihasilkan oleh generator tidak stabil nilainya sehingga
menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan tidak stabil pula, arus beban naik
maka tegangan yang dibangkitkan oleh generator seri nilainya juga bertambah
pula, daya output yang dihasilkan oleh generator seri mempunyai nilai paling
besar diantara jenis generator lainnya.
berikut contoh makalah kelistrikan tentang generator dc yang sedikit menambah referensi bagi anda, semoga bermanfaat dan terimakasih.
berikut contoh makalah kelistrikan tentang generator dc yang sedikit menambah referensi bagi anda, semoga bermanfaat dan terimakasih.
0 comments:
Post a Comment